Senin, 18 Juni 2012

makalah globalisasi dan neoliberalisme


Globalisasi dan Neoliberalisme
 

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Globalisasi adalah suatu proses yang multi-dimensi, meliputi ekonomi, politik, sosial, budaya dan ideologi. Fenomena globalisasi mewujud dalam bentuk penyempitan waktu dan ruang dalam hubungan sosial. Artinya hubungan sosial antara individu dengan masyarakat maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar negara telah menjadi begitu transparan, tidak lagi mengenal batas-batas politik. Perkembangan yang begitu cepat dalam teknologi informasi, perdagangan internasional, serta mobilitas tenaga kerja, modal dan keuangan antar negara sejak tiga dasawarsa terakhir telah mengakibatkan peran ekonomi suatu negara secara individual terhadap perekonomian global menjadi semakin kurang penting atau kurang berarti. Tentunya, proses ini telah dan akan mempengaruhi suatu konstruk sistem sosial suatu masyarakat yang telah mapan selama ini. Sejauh mana pengaruh ini, ditentukan oleh bagaimana sebuah masyarakat atau negara itu memberikan respon terhadap globalisasi tersebut.
 Globalisasi ini memiliki perspektif pesimis karane akan mempengaruhi lembaga-lembaga yang ada di masyarakat baika itu kelemhan maupun kemajuan dalam menghadapi kekuatan keutan global.seperti di bidang ekonomi, perusahaan perusahan domestik harus menhadapi perusahaan asing. Sehingga munculnya persaingan antara perusahan-perusahan tersebut.dengan persainga tersebut akan memunculkan pemenang ddan pegecut. sipemenang tersebut dapat mengikuti arus blobal sedangkan sipengecut tetap mempertahankan keaslian jadi tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainya.
Neoliberalisme adalah kata lain dari “liberalisme baru”. Neoliberalisme merupakan pendukung pasar bebas (free trade), ekspansi modal dan globalisasi.Yang mencemaskan dari neoliberalisme adalah gebrakan mereka agar negara mengurangi secara signifikan campur tangannya (deregulasi dan debirokratisasi) dalam aktivitas ekonomi masyarakat. Aktivitas ekonomi diserahkan kepada mekanisme pasar, karena pasar mengajarkan orang untuk berpikir rasional dengan menggunakan kalkulasi untung-rugi Di sinilah terjadi bahwa neoliberalisme merupakan rahmat bagi kaum kaya  dan petaka bagi yang miskin. Kita tahu, tidak mungkin kaum miskin mampu menandingi kaum kaya dalam arena persaingan. Kaum miskin sudah pasti pihak yang kalah dan kaum kaya sudah pasti pihak yang menang. Tidak terjadi persaingan, yang terjadi adalah pengeliminasian kaum miskin. 
Bagi pelaku neoliberalisme, yang tidak mampu bersaing secara bebas di lapangan pasar, maka harus merelakan diri untuk digusur dari ajang kompetisi. Akibat fatalnya, perekonomian akan dikuasai oleh mereka yang mampu berperilaku efisien, inovatif, memiliki akses teknologi dan modal, dan mampu berperan sebagai penentu harga. Sementara orang miskin hanya gigit jari, mereka siap-siap semakin miskin. Orang miskin hanya sebagai penonton, pemanggul petaka, buruh murahan, manusia terbuang, outcast! Itu sebabnya bagi Bob Sugeng Hadiwinata dengan merujuk pada gagasan Bourdieu, neoliberalisme melanggar prinsip keadilan (fairness). Bob mengusulkan sistem perekonomian yang lebih baik, yakni  perdangan yang adil (fair trade).  Dalam arti, para pelaku pasar tidak hanya memperhatikan keuntungannya tetapi juga peka melihat situasi sosial, mereka perlu memperhatikan negara berkembang dan kaum miskin, kaum buruh, kaum marginal. Yang lebih penting bukan gagasan free trade’ tetapifair trade’.
B.     Permasalahan
1.      Apa yang dimaksud dengan globalisasai?
2.      Damapak positof dan negatif dari globalisasai
3.      Apa yang di maksud  dengan Neo-liberalisme ?
4.      Bagaiman latar belakang terjadinya Neo-liberalisme?

C.     Tujuan permasalahan
1.      Untuk mengetahuai apa yang dimaksud dengan globalisai
2.      Untuk mengetahui danpak positif dan negatif dari globbalisasi
3.      Untuk mengetahui Apa yang di maksud  dengan Neo-liberalisme
4.      Untuk mengetahui latar belakang terjadinya Neo-liberalisme

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian globalisasi

Ada beberapa pendapat globalisasi dari para ahli yaitu:
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat dilihat, yaitu:
Ø  Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

v  Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.

v  Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
Ø  Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
Ø  Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Globalisasi adalah suatu proses menduniakan yang multi dimensi seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan ideologi dimana pada awlanya ada batasan-batasan yang memisahkan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok  dan kelompok dengan kelompok serta negara dengan negara. Akan tetapi dengan adanya globalisasi ini sekata sekat pembatas hilang dan tidak ada batasan-batasan lagi di bebrbagai dimensi. Baiksecara domesti, lokal dan internasional. Dengan adanya globalisasi ini maka masyarakat yang tradisional menuju kemasyrakat moderan. Dimana orang-orangnya yang bersipat gotony-groyong menuju ke masyarakat individualisme.
Gloalisasi ini mempengaruhi semua dimensi yang ada seperti globalisasi di bidang ekonomi, globalisasi di biang politik, globalisasi di bidang sosial, globalisasi di biang budaya dan globalisasi di bidang idiologi. Dengan globalisasi ini dimensi-dimensi tersebut memiliki bagian masing-masing.
B.     Dampak dari globalisai

Adapun perubahan-perubahan yang terjadi dari dalam masyarakat akibat pengaruh dari globalisasai  baik peubahan secara individu maupun kelompok maka akan memunculkan beberapa permaslahan atau komplik yamh akan di hadapkan oleh  perubahan perubahan itu sendiri, dimana global iti sendiri memiliki pegaruh terhadp perubahan yang ada baik perubahan yang positif maupun perubahan yang negatif yaitu:

1.      Dampak positif globalisasi antara lain:
Ø  Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
Ø  Mudah melakukan komunikasi
Ø  Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
Ø  Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
Ø  Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
Ø  Mudah memenuhi kebutuhan
2.      Dampak negatif globalisasi antara lain:
Ø  Informasi yang tidak tersaring
Ø  Perilaku konsumtif
Ø  Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit
Ø  Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
Ø  Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara
Akan tetapi dengan perubahan perubahan tersebut individu maupun kelompok akn mengalami perubahan lebih maju atau modern. Dimana awalnya orang atau kelompuk hidup dengan norma-norma dan kebudayan sendiri. Akibat dari perubahan yang di pengaruhi oleh globalisasi maka orang atau kelompok akan terpengaruh budaya-buday asing dan memudarnya norma-norma sendiri.
                                         

C.     Pengertian Neo-liberalisme

Neo liberalisme merupakan suatu pemikiran tentang kebebasan ekonomi yang muncul pada di darata eropa sekitar tahun 1800an dan 1900an . pada awal kemunculannya bukan neoliberalisme melainkan liberalisme terlebih dahulu. Akan tetapi liberalisme sendiri mengalami kemunduran yang menyebabakan krisis sekitar 25 tahun. Sehingga salah satu pakar perekonomian menyangkal bahwa liberalisme bukan  satu-satunya kebijakan yang terbaik buat kapitalis. Sehingga memunculkan  paham baru  sekitar tahun 1930an dan mulai memuncak tahun 1970an yang di sebut Neo atau neoliberalisme . Adapun beberapa pendapat ahli tentang neoliberalisme yaitu:

Elizabeth Martinez 

Neo-liberalisme adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang meluas sejak sekitar 25 tahun terakhir ini. Walaupun kata tersebut jarang didengar di Amerika Serikat, Anda dapat melihat efek neoliberalisme secara jelas di sini dengan yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. "Liberalisme" dapat mengacu pada ide-ide politik, ekonomi, atau bahkan relijius. Di AS, liberalisme politik merupakan strategi untuk menghindari konflik sosial. Ia dipresentasikan kepada rakyat miskin dan pekerja sebagai sesuatu yang progresif dibandingkan konservatif atau sayap Kanan. Liberalisme ekonomi berbeda. Politikus konservatif yang mengatakan bahwa mereka membenci kaum liberal artinya dalam hal politik  tidak memiliki masalah dengan liberalisme ekonomi, termasuk neoliberalisme.

Arnoldo Garcia

Neo berarti kita membicarakan jenis baru liberalisme. Jadi apa jenis lamanya? Pemikiran ekonomi liberal menjadi terkenal di Eropa ketika Adam Smith, seorang pakar ekonomi Skotlandia, menerbitkan buku pada 1776 berjudul The Wealth Of Nations. Ia dan beberapa lainnya mengadvokasikan penghapusan intervensi pemerintah dalam masalah perekonomian. Tidak ada pembatasan dalam manufaktur, tidak ada sekat-sekat perdagangan, tidak ada tarif, katanya; perdagangan bebas adalah cara terbaik bagi perekonomian suatu bangsa untuk berkembang. Ide-ide tersebut liberal dalam arti tidak ada kontrol. Penerapan individualisme ini mendorong usaha-usaha bebas, kompetisi bebas yang kemudian artinya menjadi bebas bagi kaum kapitalis untuk mencetak keuntungan sebesar yang diinginkannya.

Jadi yang di makasud Neo-liberalisme adalah suatu pandangan baru terhadap pemikiran kebebasan perekonomian di mana tidak ada batasan dalam manufaktur, tidak ada perbedaan antar pedagang sehingga dalam berdagang tidak ada perbedaan anta pedagang satu dengan pedang yang lain. Tidak adanya tekanan atau intervensi dari pihak pemerintah dan tidak ada penentuan tarif atau harga. Neo-liberalisme itu sendiri membentuk pasarbebas secara global.

Dalam perkembangana neoliberalis itu sendiri sangat menuntungkan kepada pihak kapitais. Dimana dalam pelakasanaan neo-linberisme para pemilik modal dapat mengolah usaha-usah mereka dengan lelusa sehingga dalam produksi dapat menghasilakan kuota yang sangat besar dan dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan kuota produksi  yang besar maka kaum kapitalis semakain besar keuntungan yang didapatnya. Karena dalam peembelian bahan baku dengan harga murah dan gaji buruh rendah.  Akan tetapi Neo-liberalisme mempertajam jurang pemisah antara kaum kapitais atau pemilik modal dengan kaum buruh, yang kaya semakin kaya sedangkan yang miskin semakin miskin .

Adapun isi  pokok dari Neoliberalisme  yantu:
1.      Kekuasaan pasar adalah Membebaskan usaha bebas atau usaha swasta dari ikatan apa pun yang diterapkan oleh pemerintah (negara) tak peduli seberapa besar kerusakan sosial yang diakibatkannya. Keterbukaan yang lebih besar bagi perdagangan internasional dan investasi, seperti NAFTA. Menurunkan upah dengan cara melucuti buruh dari serikat buruhnya dan menghapuskan hak-hak buruh yang telah dimenangkan dalam perjuangan bertahun-tahun di masa lalu. Tidak ada lagi kontrol harga. Secara keseluruhan, kebebasan total bagi pergerakan kapital, barang dan jasa. Untuk meyakinkan kita bahwa semua ini baik untuk kita, mereka mengatakan bahwa pasar yang tak diregulasi adalah cara terbaik meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan menguntungkan semua orang. Itu seperti ekonomi sisi persediaan (supply-side)dan tetesan ke bawah (trickle-down) yang dijalankan Reagan tapi kekayaannya sedemikian rupa tidak banyak menetes.
2.      Memangkas pembelanjaan publik untuk layanan sosial seperti pendidikan dan layanan kesehatan. Mengurangi jaringan-pengamanan bagi kaum miskin, dan bahkan biaya perawatan jalanan, jembatan, persediaan air lagi-lagi atas nama mengurangi peran pemerintah. Tentunya, mereka tidak menentang subsidi dan keuntungan pajak bagi bisnis besar.
3.      Deregulasi adalah Mengurangi regulasi pemerintah terhadap segala hal yang dapat menekan profit, termasuk perlindungan lingkungan hidup dan keamanan tempat kerja
4.      Privatisasi merupakan suatu proses Menjual perusahaan-perusahaan, barang-barang, dan jasa milik negara kepada investor swasta. Ini termasuk bank, industri kunci, perkereta-apian, jalan tol, listrik, sekolah, rumah sakit dan bahkan air bersih. Walau biasanya dilakukan atas nama efisiensi yang lebih besar, yang sering dibutuhkan, privatisasi terutama berdampak pada pengonsentrasian kekayaan kepada pihak yang jumlahnya semakin sedikit dan menjadikan khalayak umum harus membayar lebih untuk kebutuhannya.
5.      Menghapus konsep barang publik atau komunitas dan menggantikannya dengan tanggung-jawab individu. Menekan rakyat yang termiskin dalam masyarakat untuk mencari solusi sendiri terhadap minimnya layanan kesehatan, pendidikan dan keamanan sosial mereka kemudian menyalahkan mereka, bila gagal, karena malas.

D.    Latar belakang munculnya Neo-liberalisme

Adapun latar belakang munculnya neo-liberalisme disinyalir adanya kekalahan liberal didalam perekonomian. Ini disebabkan adanya depresi hebat atau  Great Depression yang mana pada saat itu masuk pada masa kehancuran Wall street yang mana adanya wacana perindusrian yang maju akan tetapi masih di kuasai oleh partai sosial demokrat yang mengantut argumen kesejahteraan. Sehingga para k Kaum elit politik dan pengusaha memegang teguh pemahaman bahwa salah satu bagian penting dari tugas pemerintah adalah menjamin kesejahteraan warga negara dari bayi sampai meninggal dunia. Rakyat berhak mendapat tempat tinggal layak, mendapatkan pendidikan, mendapatkan pengobatan, dan berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas sosial lainnya. Ditamabah adanya  konferensi moneter dan keuangan inernasional dari PBB pada tahun 1944 . Berisikan: mencari solusi untuk mencegah terulangnya depresi ekonomi di masa sesudah perang. Sehingga negara-negara industri memegang teguh konsep negara kesejahteraan. Dalam konsep kesejahteran negara memiliki hak tidak terbatas dalmam membut peratutan peratauran. Akan tetapi diperluas sehingga meliputi pula kewenangan untuk melakukan intervensi fiskal, khususnya untuk menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja. Ini yang menyebabkan liberal hancur dan munculnya paham baru yang di sebut Neo yang berati baru.

Ketika adanya pendapat dari  Hayek yang beranggapan tentang konsep kesejarteraan yang banyak kejanggalan. Ditambah dengan adanya krisis moneter yang melanda negara industri baik dari  AS maupun sekutu yang semuanya negara-negar penganut liberal. Krisis ini disebabakan adanya emabago dari negar- negara penghasil minyuak di timur tengah menyebabakan harga minyak melambung tinggi. Sehingga negara sekutu berselisih tentang kebebasan berbisnis dan pertumbuhan ekonomi yaang menyebabkan beban-beban biaya produksi tinggi. Sehinggaa inggris menerapkan suatu konsep Thatcherisme yang di arsiteki oleh Keith Joseph dan  Reaganomics atau Reaganisme menyebarkan retorika kebebasan yang dikaitkan dengan pemikiran Locke, sedangkan Thatcherisme mengaitkan dengan pemikiran liberal klasik Mill dan Smith. Walaupun sedikit berbeda, tetapi kesimpulan akhirnya sama: Intervensi negara harus berkurang dan semakin banyak berkurang sehingga individu akan lebih bebas berusaha. Pemahaman inilah yang akhirnya disebut sebagai Neoliberalisme.

Dengan di pelopori inggris maka paham ini menyebar luas  ke seluruh dunia.  Pemahaman ini di terapkan di daerah Amerika Latin yang sedang di landa krisis moneter. dengan membentuk sebuah konsensus washington yang menu dasar program penyesuaian struktural IMF tersebut dalam garis besarnya meliputi :
1.       pelaksanan kebijakan anggaran ketat, termasuk penghapusan subsidi negara dalam berbagai bentuknya
2.      pelaksanaan liberalisasi sektor keuangan
3.      pelaksanaan liberalisasi sektor perdagangan
4.       pelaksanaan privatisasi BUMN.

kelebihan Neo-liberalisme adalah menawarkan pemikiran politik yang sederhana, menawarkan penyederhanaan politik sehingga pada titik tertentu politik tidak lagi mempunyai makna selain apa yang ditentukan oleh pasar dan pengusaha. Dalam pemikiran neo-liberalisme, politik adalah keputusan-keputusan yang menawarkan nilai-nilai, sedangkan secara bersamaan neoliberalisme menganggap hanya satu cara rasional untuk mengukur nilai, yaitu pasar. Semua pemikiran diluar rel pasar dianggap salah.









BAB III
KESIMPULAN
Globalisasi adalah suatu proses menduniakan yang multi dimensi seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan ideologi dimana pada awlanya ada batasan-batasan yang memisahkan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok  dan kelompok dengan kelompok serta negara dengan negara. Globalisasi memiliki danfak positif dan danpak negarif.
Neo-liberalisme adalah suatu pandangan baru terhadap pemikiran kebebasan perekonomian di mana tidak ada batasan dalam manufaktur, tidak ada perbedaan antar pedagang sehingga dalam berdagang tidak ada perbedaan antara pedagang satu dengan pedang yang lainserta tidak adanya tekanan atau intervensi dari pihak pemerintah dan tidak ada penentuan tarif atau harga. Neo-liberalisme itu sendiri membentuk pasar bebas secara global.
Latar belakang neo-liberalisme itu sendiri akibat kekalahan liberal. Disebabkan adanya konsep kesejahteran yang mengakibatkan pemerintahan yang seharusnya membuat  hanya perturan perekonomi. Akan tetapi pemerintah masuk lebih jauh ke daerah fikal yaitu sektor riil dan lapang kerja. Dan penyebab lainya yaitu adanya emabargo minyak dari negara-negara timur tengah yang merupakan negara penghasil pengahasil minyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar