Globalisasi dan Neoliberalisme
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Globalisasi
adalah suatu proses yang multi-dimensi, meliputi ekonomi, politik, sosial,
budaya dan ideologi. Fenomena globalisasi mewujud dalam bentuk penyempitan
waktu dan ruang dalam hubungan sosial. Artinya hubungan sosial antara individu
dengan masyarakat maupun antar masyarakat dalam suatu negara bahkan antar
negara telah menjadi begitu transparan, tidak lagi mengenal batas-batas
politik. Perkembangan yang begitu cepat dalam teknologi informasi, perdagangan
internasional, serta mobilitas tenaga kerja, modal dan keuangan antar negara
sejak tiga dasawarsa terakhir telah mengakibatkan peran ekonomi suatu negara
secara individual terhadap perekonomian global menjadi semakin kurang penting
atau kurang berarti. Tentunya, proses ini telah dan akan mempengaruhi suatu
konstruk sistem sosial suatu masyarakat yang telah mapan selama ini. Sejauh
mana pengaruh ini, ditentukan oleh bagaimana sebuah masyarakat atau negara itu
memberikan respon terhadap globalisasi tersebut.
Globalisasi ini memiliki perspektif pesimis
karane akan mempengaruhi lembaga-lembaga yang ada di masyarakat baika itu
kelemhan maupun kemajuan dalam menghadapi kekuatan keutan global.seperti di
bidang ekonomi, perusahaan perusahan domestik harus menhadapi perusahaan asing.
Sehingga munculnya persaingan antara perusahan-perusahan tersebut.dengan
persainga tersebut akan memunculkan pemenang ddan pegecut. sipemenang tersebut
dapat mengikuti arus blobal sedangkan sipengecut tetap mempertahankan keaslian
jadi tidak dapat bersaing dengan perusahaan lainya.
Neoliberalisme
adalah kata lain dari “liberalisme baru”. Neoliberalisme merupakan pendukung
pasar bebas (free
trade), ekspansi modal dan globalisasi.Yang mencemaskan dari
neoliberalisme adalah gebrakan mereka agar negara mengurangi secara signifikan
campur tangannya (deregulasi dan debirokratisasi) dalam aktivitas ekonomi
masyarakat. Aktivitas ekonomi diserahkan kepada mekanisme pasar, karena pasar
mengajarkan orang untuk berpikir rasional dengan menggunakan kalkulasi
untung-rugi Di sinilah terjadi bahwa neoliberalisme merupakan rahmat bagi kaum
kaya dan petaka bagi yang miskin. Kita tahu, tidak mungkin kaum miskin
mampu menandingi kaum kaya dalam arena persaingan. Kaum miskin sudah pasti
pihak yang kalah dan kaum kaya sudah pasti pihak yang menang. Tidak terjadi
persaingan, yang terjadi adalah pengeliminasian kaum miskin.
Bagi pelaku
neoliberalisme, yang tidak mampu bersaing secara bebas di lapangan pasar, maka
harus merelakan diri untuk digusur dari ajang kompetisi. Akibat fatalnya,
perekonomian akan dikuasai oleh mereka yang mampu berperilaku efisien,
inovatif, memiliki akses teknologi dan modal, dan mampu berperan sebagai
penentu harga. Sementara orang miskin hanya gigit jari, mereka siap-siap
semakin miskin. Orang miskin hanya sebagai penonton, pemanggul petaka, buruh
murahan, manusia terbuang, outcast! Itu
sebabnya bagi Bob Sugeng Hadiwinata dengan merujuk pada gagasan Bourdieu,
neoliberalisme melanggar prinsip keadilan (fairness). Bob mengusulkan sistem perekonomian yang lebih baik, yakni
perdangan yang adil (fair trade). Dalam arti, para pelaku pasar tidak
hanya memperhatikan keuntungannya tetapi juga peka melihat situasi sosial,
mereka perlu memperhatikan negara berkembang dan kaum miskin, kaum buruh, kaum
marginal. Yang lebih penting bukan gagasan ‘free trade’ tetapi ‘fair trade’.
B. Permasalahan
1.
Apa yang dimaksud dengan globalisasai?
2.
Damapak positof dan negatif dari globalisasai
3.
Apa yang di maksud
dengan Neo-liberalisme ?
4.
Bagaiman latar belakang terjadinya Neo-liberalisme?
C. Tujuan
permasalahan
1.
Untuk mengetahuai apa yang dimaksud dengan globalisai
2.
Untuk mengetahui danpak positif dan negatif dari
globbalisasi
3.
Untuk mengetahui Apa yang di maksud dengan Neo-liberalisme
4.
Untuk mengetahui latar belakang terjadinya
Neo-liberalisme
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
globalisasi
Ada beberapa
pendapat globalisasi dari para ahli yaitu:
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa
dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teoritis yang dapat
dilihat, yaitu:
Ø Para globalis percaya bahwa globalisasi
adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana
orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka
percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan
hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian,
para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses
tersebut.
v Para globalis positif dan optimistis
menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung
jawab.
v Para globalis pesimis berpendapat bahwa
globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya
adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang
memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai
sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok
untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
Ø Para tradisionalis tidak percaya bahwa
globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah
mitos semata atau, jika memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk
bahwa kapitalisme telah
menjadi sebuah fenomena internasional selama
ratusan tahun. Apa yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap
lanjutan, atau evolusi, dari
produksi dan perdagangan kapital.
Ø Para transformasionalis berada di antara
para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah
sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat
bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis
ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan
dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara
langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik,
terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan.
Globalisasi adalah suatu proses
menduniakan yang multi dimensi seperti ekonomi, politik, sosial,
budaya dan ideologi dimana pada awlanya ada batasan-batasan yang memisahkan
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok serta negara
dengan negara. Akan tetapi dengan adanya globalisasi ini sekata sekat pembatas
hilang dan tidak ada batasan-batasan lagi di bebrbagai dimensi. Baiksecara domesti,
lokal dan internasional. Dengan adanya globalisasi ini maka masyarakat yang
tradisional menuju kemasyrakat moderan. Dimana orang-orangnya yang bersipat
gotony-groyong menuju ke masyarakat individualisme.
Gloalisasi ini
mempengaruhi semua dimensi yang ada seperti globalisasi di bidang ekonomi,
globalisasi di biang politik, globalisasi di bidang sosial, globalisasi di
biang budaya dan globalisasi di bidang idiologi. Dengan globalisasi ini dimensi-dimensi
tersebut memiliki bagian masing-masing.
B. Dampak dari globalisai
Adapun
perubahan-perubahan yang terjadi dari dalam masyarakat akibat pengaruh dari
globalisasai baik peubahan secara
individu maupun kelompok maka akan memunculkan beberapa permaslahan atau
komplik yamh akan di hadapkan oleh
perubahan perubahan itu sendiri, dimana global iti sendiri memiliki
pegaruh terhadp perubahan yang ada baik perubahan yang positif maupun perubahan
yang negatif yaitu:
1.
Dampak positif globalisasi antara lain:
Ø Mudah
memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
Ø Mudah
melakukan komunikasi
Ø Cepat dalam
bepergian (mobilitas tinggi)
Ø Menumbuhkan
sikap kosmopolitan dan toleran
Ø Memacu untuk
meningkatkan kualitas diri
Ø Mudah
memenuhi kebutuhan
2.
Dampak negatif globalisasi antara lain:
Ø Informasi
yang tidak tersaring
Ø Perilaku
konsumtif
Ø Membuat
sikap menutup diri, berpikir sempit
Ø Pemborosan
pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk
Ø Mudah
terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu
negara
Akan tetapi dengan perubahan
perubahan tersebut individu maupun kelompok akn mengalami perubahan lebih maju
atau modern. Dimana awalnya orang atau kelompuk hidup dengan norma-norma dan
kebudayan sendiri. Akibat dari perubahan yang di pengaruhi oleh globalisasi
maka orang atau kelompok akan terpengaruh budaya-buday asing dan memudarnya
norma-norma sendiri.
C. Pengertian
Neo-liberalisme
Neo
liberalisme merupakan suatu pemikiran tentang kebebasan ekonomi yang muncul
pada di darata eropa sekitar tahun 1800an dan 1900an . pada awal kemunculannya
bukan neoliberalisme melainkan liberalisme terlebih dahulu. Akan tetapi
liberalisme sendiri mengalami kemunduran yang menyebabakan krisis sekitar 25
tahun. Sehingga salah satu pakar perekonomian menyangkal bahwa liberalisme
bukan satu-satunya kebijakan yang
terbaik buat kapitalis. Sehingga memunculkan
paham baru sekitar tahun 1930an
dan mulai memuncak tahun 1970an yang di sebut Neo atau neoliberalisme . Adapun
beberapa pendapat ahli tentang neoliberalisme yaitu:
Elizabeth
Martinez
Neo-liberalisme
adalah seperangkat kebijakan ekonomi yang meluas sejak sekitar 25 tahun
terakhir ini. Walaupun kata tersebut jarang didengar di Amerika Serikat, Anda
dapat melihat efek neoliberalisme secara jelas di sini dengan yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin. "Liberalisme" dapat mengacu pada
ide-ide politik, ekonomi, atau bahkan relijius. Di AS, liberalisme politik
merupakan strategi untuk menghindari konflik sosial. Ia dipresentasikan kepada
rakyat miskin dan pekerja sebagai sesuatu yang progresif dibandingkan
konservatif atau sayap Kanan. Liberalisme ekonomi berbeda. Politikus
konservatif yang mengatakan bahwa mereka membenci kaum liberal artinya dalam
hal politik tidak memiliki masalah
dengan liberalisme ekonomi, termasuk neoliberalisme.
Arnoldo
Garcia
Neo berarti
kita membicarakan jenis baru liberalisme. Jadi apa jenis lamanya? Pemikiran
ekonomi liberal menjadi terkenal di Eropa ketika Adam Smith, seorang pakar
ekonomi Skotlandia, menerbitkan buku pada 1776 berjudul The Wealth Of Nations.
Ia dan beberapa lainnya mengadvokasikan penghapusan intervensi pemerintah dalam
masalah perekonomian. Tidak ada pembatasan dalam manufaktur, tidak ada
sekat-sekat perdagangan, tidak ada tarif, katanya; perdagangan bebas adalah
cara terbaik bagi perekonomian suatu bangsa untuk berkembang. Ide-ide tersebut
liberal dalam arti tidak ada kontrol. Penerapan individualisme ini mendorong
usaha-usaha bebas, kompetisi bebas yang kemudian artinya menjadi bebas bagi
kaum kapitalis untuk mencetak keuntungan sebesar yang diinginkannya.
Jadi yang di
makasud Neo-liberalisme adalah suatu pandangan baru terhadap pemikiran
kebebasan perekonomian di mana tidak ada batasan dalam manufaktur, tidak ada
perbedaan antar pedagang sehingga dalam berdagang tidak ada perbedaan anta
pedagang satu dengan pedang yang lain. Tidak adanya tekanan atau intervensi
dari pihak pemerintah dan tidak ada penentuan tarif atau harga. Neo-liberalisme
itu sendiri membentuk pasarbebas secara global.
Dalam
perkembangana neoliberalis itu sendiri sangat menuntungkan kepada pihak
kapitais. Dimana dalam pelakasanaan neo-linberisme para pemilik modal dapat
mengolah usaha-usah mereka dengan lelusa sehingga dalam produksi dapat
menghasilakan kuota yang sangat besar dan dapat memenuhi kebutuhan pasar.
Dengan kuota produksi yang besar maka
kaum kapitalis semakain besar keuntungan yang didapatnya. Karena dalam
peembelian bahan baku dengan harga murah dan gaji buruh rendah. Akan tetapi Neo-liberalisme mempertajam
jurang pemisah antara kaum kapitais atau pemilik modal dengan kaum buruh, yang
kaya semakin kaya sedangkan yang miskin semakin miskin .
Adapun
isi pokok dari Neoliberalisme yantu:
1.
Kekuasaan pasar adalah Membebaskan usaha bebas atau
usaha swasta dari ikatan apa pun yang diterapkan oleh pemerintah (negara) tak
peduli seberapa besar kerusakan sosial yang diakibatkannya. Keterbukaan yang
lebih besar bagi perdagangan internasional dan investasi, seperti NAFTA.
Menurunkan upah dengan cara melucuti buruh dari serikat buruhnya dan
menghapuskan hak-hak buruh yang telah dimenangkan dalam perjuangan
bertahun-tahun di masa lalu. Tidak ada lagi kontrol harga. Secara keseluruhan,
kebebasan total bagi pergerakan kapital, barang dan jasa. Untuk meyakinkan kita
bahwa semua ini baik untuk kita, mereka mengatakan bahwa pasar yang tak
diregulasi adalah cara terbaik meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang akhirnya akan
menguntungkan semua orang. Itu seperti ekonomi sisi persediaan (supply-side)dan
tetesan ke bawah (trickle-down) yang dijalankan Reagan tapi kekayaannya
sedemikian rupa tidak banyak menetes.
2.
Memangkas pembelanjaan publik untuk layanan sosial seperti
pendidikan dan layanan kesehatan. Mengurangi jaringan-pengamanan bagi kaum
miskin, dan bahkan biaya perawatan jalanan, jembatan, persediaan air lagi-lagi
atas nama mengurangi peran pemerintah. Tentunya, mereka tidak menentang subsidi
dan keuntungan pajak bagi bisnis besar.
3.
Deregulasi adalah Mengurangi regulasi pemerintah
terhadap segala hal yang dapat menekan profit, termasuk perlindungan lingkungan
hidup dan keamanan tempat kerja
4.
Privatisasi merupakan suatu proses Menjual
perusahaan-perusahaan, barang-barang, dan jasa milik negara kepada investor
swasta. Ini termasuk bank, industri kunci, perkereta-apian, jalan tol, listrik,
sekolah, rumah sakit dan bahkan air bersih. Walau biasanya dilakukan atas nama
efisiensi yang lebih besar, yang sering dibutuhkan, privatisasi terutama
berdampak pada pengonsentrasian kekayaan kepada pihak yang jumlahnya semakin
sedikit dan menjadikan khalayak umum harus membayar lebih untuk kebutuhannya.
5.
Menghapus konsep barang publik atau komunitas dan
menggantikannya dengan tanggung-jawab individu. Menekan rakyat yang termiskin
dalam masyarakat untuk mencari solusi sendiri terhadap minimnya layanan
kesehatan, pendidikan dan keamanan sosial mereka kemudian menyalahkan mereka,
bila gagal, karena malas.
D. Latar
belakang munculnya Neo-liberalisme
Adapun latar
belakang munculnya neo-liberalisme disinyalir adanya kekalahan liberal didalam
perekonomian. Ini disebabkan adanya depresi hebat atau Great Depression yang mana pada saat itu masuk pada
masa kehancuran Wall street yang mana adanya wacana perindusrian yang maju akan
tetapi masih di kuasai oleh partai sosial demokrat yang mengantut argumen
kesejahteraan. Sehingga para k Kaum elit politik dan pengusaha memegang teguh
pemahaman bahwa salah satu bagian penting dari tugas pemerintah adalah menjamin
kesejahteraan warga negara dari bayi sampai meninggal dunia. Rakyat berhak
mendapat tempat tinggal layak, mendapatkan pendidikan, mendapatkan pengobatan,
dan berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas sosial lainnya. Ditamabah
adanya konferensi moneter dan keuangan
inernasional dari PBB pada tahun 1944 . Berisikan: mencari solusi untuk
mencegah terulangnya depresi ekonomi di masa sesudah perang. Sehingga
negara-negara industri memegang teguh konsep negara kesejahteraan. Dalam konsep
kesejahteran negara memiliki hak tidak terbatas dalmam membut peratutan
peratauran. Akan tetapi diperluas sehingga meliputi pula kewenangan untuk
melakukan intervensi fiskal,
khususnya untuk menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja. Ini
yang menyebabkan liberal hancur dan munculnya paham baru yang di sebut Neo yang
berati baru.
Ketika
adanya pendapat dari Hayek
yang beranggapan tentang konsep kesejarteraan yang banyak kejanggalan. Ditambah
dengan adanya krisis moneter yang melanda negara industri baik dari AS maupun sekutu yang semuanya negara-negar
penganut liberal. Krisis ini disebabakan adanya emabago dari negar- negara
penghasil minyuak di timur tengah menyebabakan harga minyak melambung tinggi.
Sehingga negara sekutu berselisih tentang kebebasan berbisnis dan pertumbuhan
ekonomi yaang menyebabkan beban-beban biaya produksi tinggi. Sehinggaa inggris
menerapkan suatu konsep Thatcherisme
yang di arsiteki oleh Keith Joseph
dan Reaganomics atau Reaganisme
menyebarkan retorika kebebasan yang dikaitkan dengan pemikiran Locke,
sedangkan Thatcherisme mengaitkan dengan pemikiran liberal klasik Mill dan Smith.
Walaupun sedikit berbeda, tetapi kesimpulan akhirnya sama: Intervensi negara
harus berkurang dan semakin banyak berkurang sehingga individu akan lebih bebas
berusaha. Pemahaman inilah yang akhirnya disebut sebagai Neoliberalisme.
Dengan
di pelopori inggris maka paham ini menyebar luas ke seluruh dunia. Pemahaman ini di terapkan di daerah Amerika
Latin yang sedang di landa krisis moneter. dengan membentuk sebuah konsensus
washington yang menu dasar program penyesuaian struktural IMF tersebut dalam
garis besarnya meliputi :
1. pelaksanan kebijakan anggaran ketat, termasuk
penghapusan subsidi negara dalam berbagai bentuknya
2. pelaksanaan
liberalisasi sektor keuangan
3. pelaksanaan
liberalisasi sektor perdagangan
4. pelaksanaan privatisasi BUMN.
kelebihan
Neo-liberalisme adalah menawarkan pemikiran politik yang sederhana, menawarkan
penyederhanaan politik sehingga pada titik tertentu politik tidak lagi
mempunyai makna selain apa yang ditentukan oleh pasar dan pengusaha. Dalam
pemikiran neo-liberalisme, politik adalah keputusan-keputusan yang menawarkan nilai-nilai,
sedangkan secara bersamaan neoliberalisme menganggap hanya satu cara rasional
untuk mengukur nilai, yaitu pasar. Semua pemikiran diluar rel pasar dianggap
salah.
BAB
III
KESIMPULAN
Globalisasi
adalah suatu proses menduniakan yang multi dimensi seperti ekonomi, politik,
sosial, budaya dan ideologi dimana pada awlanya ada batasan-batasan yang
memisahkan antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok serta negara
dengan negara. Globalisasi memiliki danfak positif dan danpak negarif.
Neo-liberalisme
adalah suatu pandangan baru terhadap pemikiran kebebasan perekonomian di mana
tidak ada batasan dalam manufaktur, tidak ada perbedaan antar pedagang sehingga
dalam berdagang tidak ada perbedaan antara pedagang satu dengan pedang yang
lainserta tidak adanya tekanan atau intervensi dari pihak pemerintah dan tidak
ada penentuan tarif atau harga. Neo-liberalisme itu sendiri membentuk pasar bebas
secara global.
Latar
belakang neo-liberalisme itu sendiri akibat kekalahan liberal. Disebabkan adanya
konsep kesejahteran yang mengakibatkan pemerintahan yang seharusnya membuat hanya perturan perekonomi. Akan tetapi
pemerintah masuk lebih jauh ke daerah fikal yaitu sektor riil dan lapang kerja.
Dan penyebab lainya yaitu adanya emabargo minyak dari negara-negara timur
tengah yang merupakan negara penghasil pengahasil minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar