Senin, 18 Juni 2012

tata cara sholat




1. Bersiap diri sepenuhnya untuk shalat. Kebanyakan dari kita bersiap untuk sholat seperti bangun dari tempat duduk yang berbantalkan lem power glue, berat dan susah rasanya untuk meninggalkan meski sejenak, aktivitas, hobi dan kesibukkan.


2. Tuma’ninah, artinya tenang, konsentrasi, fokus dan gak banyak bergerak untuk hal-hal yg tidak penting, tetapi juga bukan berarti diam membatu seperti semedi atau bertapa.

3. Mengingat mati di saat shalat, kalo lagi sholat yang diingat adalah kematian, niscaya bertambahlah pasrah diri kita terhadap Allah, sholatpun seakan-akan aktivitas terakhir kita di dunia di hadapan Allah.
4. Memahami makna bacaan shalat. Sebaiknya sedikit banyak kaum muslimin hendaknya mempelajari bahasa Arab, sebab bagaimanapun allah sudah memilih bahasa arab sebagai bahasa pengantar agamaNya. Saya jamin gak susah lho. Atau paling tidak memahami makna do’a dan surat-surat bacaan dalam sholat saja, itu sudah cukup. Adalah tidak masuk akal kita meminta kepada Allah dengan ucapan yang kita sendiri tidak memahaminya, Islam bukan agama mantra
5. Membaca al-Qur’an sambil berhenti pada setiap ayat. Faidahnya adalah memberi nafas kepada setiap ayat lalu memberi kesempatan hati untuk menerjemahkan arti dan makna dari setiap huruf dan kata bahkan kalimat yang telah terucap.

6. Membaca al-Qur’an dengan tartil serta membaguskan bacaan. Dalilnya adalah jelas, silahkan buka-buka di al Qur’an.
7. Yakin bahwa Allah akan menerima seluruh do’a, sanjungan, pujian, dan harapan dalam sholat kita.
8. Meletakkan sutrah ( tabir pembatas ) mendekatkan diri ke arahnya, maksud meletekan pembatas adalah ketika kita sholat sendirian, misalkan di sebuah masjid, sementara orang berlalu lalang di hadapan kita. Seorang yang berlalu di depan seorang yg sedag sholat, sungguh ia telah mendapatkan kerugian dan masalah besar jika ia mengetahuinya. Sementara membiarkan seseorang seenaknya sendiri lewat di depan muka kita ketika kita sedang sholat, maka hal itu membuat kekhusyu’an sholat kita jadi terganggu.
9. Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dadanya, jangan salah, bukan di sebelah atas dada yakni di dekat leher, atau di perut, atau di pusar, atau di bawah puser atau di lambung.


10. Melihat ke arah tempat sujud, maknanya adalah ketundukan terhadap Allah, jangan coba-coba jelalatan ke kiri-ke kanan atau bahkan ke atas, tanggung sendiri dosanya kelak.
11. Menggerak-gerakan jari telunjuk, dalam hal ini ada perbedaan pendapat, pada prinsipnya; ikuti saja yang anda ketahui dalilnya dan jangan mempermasalahkan orang lain yg berbeda dengan anda. Menurut saya menggerakkan jari lebih membantu konsentrasi sholat ketika dalam duduk tasyahud. Sesuai hadits yg mengatakan syaithon takut terhadap gerakan jari dalam tasyahud sholat, silahkan rujuk sendiri haditsnya.
12. Membaca surat-surat al-Qur’an atau do’a-do’a secara berganti-ganti, Allah memberikan kita kemampuan untuk belajar, dan menghafal, jadi tentu saja kenapa mesti menggunakan surat yang itu-itu saja ketika sholat? surat yang lain bisa ngiri lho..
13. Membaca ayat-ayat Sajdah, dalam al qur’an ada ayat-ayat tertentu yang kita disyariatkan untuk bersujud ketika membacanya, dalam kondisi apapun asalkan sikon memungkinkan. Jadi jangan kaget atau menuduh aneh, sesat dan sebagainya ketika suatu saat kita jadi makmum tiba-tiba di tengah jalan imamnya sujud.

14. Memohon perlindungan kepada Allah dari godaan syetan, sesungguhnya yg namanya setan kabur tunggang langgang ketika adzan atau iqomah dikumandangkan, lalu udah gitu mereka akan balik lagi ke arah orang-orang sholat seperti para demonstran yang terbirit-birit menhindari gas air mata polisi, lalu ketika polisi mundur mereka datang lagi dan tidak jera sebelum tuntutan mereka di dengar MPR, he..he
.
15. Membayangkan kekhusyu’an orang-orang shalih terdahulu saat mereka shalat, artinya banyak-banyak baca kisah para shahabat, bagaimana mereka sholat.

16. Mengetahui keistimewaan-keistimewaan khusyu’ dalam shalat. Saya tidak membahas keistimewaan khusyu dalam tulisan ini, silahkan googling sendiri. Yang jelas sholat yg itu akan bermakna bagi si pelaku mana kala sholatnya benar dan khusyu. Sholat yg benar dan kshuyu saja bukan jaminan 100% diterima (karena kewajiban manusia adalah menjalankan perintah dgn sebaik-baiknya, hasil di tangan allah), apalagi yang sholatnya gak benar dan gak khusyu’, terus gimana yg sholatnya gak benar tetapi khusyu’…? Wah, berarti anda gak memahami tulisan ini keseluruhan..

17. Bersungguh-sungguh dalam berdo’a ketika sholat, khususnya pada waktu sujud. 90 % bacaan sholat adalah do’a, tentu ini untuk kebaikan kita. Karenanya bersungguh-sungguhlah dalam meminta kepada Sang Pemilik segalanya, laiknya kita memohon pinjaman kepada kreditor, dengan menghiba, dengan memelas, hanya saja bedanya dalam berdo’a haram hukumnya memberikan data-data palsu..

18. Berdzikir setelah shalat, jangan lupakan nih.., gak baik terburu-buru setelah sholat, kecuali anda adalah pengantin baru yang baru saja selesai akkad nikah lalu melakukan sholat berjamaah berdua… hi..hi..
.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar